Thursday, January 10, 2013

[Mulang ka Garut] 'Jam Malam' di Garut

Baru saja genap satu minggu saya di Garut. Kembali ke kampung halaman tempat di mana saya dilahirkan tentu sangat menyenangkan. Selain bisa melihat kembali pematang sawah tempat dulu saya berburu belut, juga karena saya bisa kembali menikmati nilai-nilai budaya lokal yang sangat saya rindukan. 

Dalam tujuh hari di Garut, aktifitas saya keluar rumah masih bisa dihitung dengan lima jari. Dua kali mengunjungi Garut kota, satu kali menengok rumah Nenek dan sanak sodara, dan satu kali mengunjungi kompleks pesantren tempat dulu saya belajar dan mondok.

Tentu saja banyak yang berubah. Namun, yang membuat saya takjub adalah ternyata banyak juga hal-hal yang nampaknya tidak berubah. Padahal hampir genap tujuh tahun saya tak berada di kota kecil ini.

Gambar diambil dari sini.

Rekan-rekan sejawat sudah banyak yang berdomisili di luar Garut, meski memang suatu saat nanti mereka akan kembali ke kota ini. Adik-adik, anak-anak tetangga, sepupu yang dahulu sering saya pangku, kini tinggi badannya sudah menjulang jauh melampaui saya. 

Wajah kota yang dikelilingi berbagai gunung inipun sudah semakin berwarna. Seperti gadis remaja yang beranjak dewasa, Garut kelihatan semakin bersolek diri dengan warna-warni. 

Tidak seperti Jakarta yang rasanya semakin panas. Garut justru semakin sejuk bila dibandingkan ketika saya meninggalkannya tahun 2003 atau ketika saya sempat pulang sebentar di 2006. Saat status Facebook rekan-rekan saya di Cairo mengabarkan bahwa suhu di sana mencapai 45 derajat celcius, saya justru tengah menikmati sisa-sisa gerimis. 

Rasa senang saya kembali ke kota ini semakin bertambah tatkala berjumpa kembali dengan guru-guru saya di pesantren Persatuan Islam 76 Tarogong. Banyak diantara mereka yang nampak selalu muda. Hanya beberapa saja yang nampak ubannya bertambah banyak. Namun, senyum mereka, semangat mereka membuat saya serasa kembali ke tujuh tahun yang lalu. 

Kangen pada Goyobod dan Masjid Agung, dua kali saya mengunjungi Garut kota. Saat kembali pulang ke rumah di kawasan Tarogong, saya tersenyum simpul di dalam angkot. Rupanya 'jam malam' di kota ini masih saja berlaku. Adzan Maghrib bagaikan jadi komando yang telah dipatuhi seluruh penduduk kota untuk segera kembali ke peraduan masing-masing. 

Garut setelah Maghrib adalah kota yang hampir gulita. Jumlah angkot seketika menyusut, pertokoan segera tutup. Andai kota ini tetap terang itu adalah karena pantulan rembulan, cahaya lampu pijar dari beberapa rumah di pinggir jalan. Atau, cahaya lampu dari beberapa kendaraan yang mencoba nakal terhadap 'jam malam'.

Oleh karenanya, ada satu tips sederhana bila anda bermaksud singgah ke kota ini. Bila berkendaraan umum, perhitungkanlah waktu perjalanan anda saat sampai ke Garut. Upayakan sampai ke kota ini sebelum bedug Maghrib. Anda memang tak akan kesulitan kendaraan bila tiba terlalu malam. Namun, kemungkinan besar anda hanya akan menemukan ojeg atau delman yang tentu saja ongkosnya tidak lebih ekonomis dari angkot. 

Banyak hal berubah. Namun, banyak juga yang nampak sama seperti dahulu saat saya meninggalkannya. Jam malam di Garut adalah salah satunya. Saya kira positif-positif saja. Bukankah itu bisa jadi peluang yang baik agar jam istirahat masyarakat jauh lebih efektif sehingga meningkatkan produktifitas di siang hari. Atau, setidaknya bisa mengondisikan anak-anak agar tak terbiasa keluyuran malam[].


21 Juni 2010,
Rashid Satari



Comments
4 Comments

4 komentar:

  1. Garut memang keren yaa...baru tahu nih kang ada 'jam malam'nya. Andai juga begitu di Depok dan Jakarta :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Depok dan Jakarta udah susah ada jam malamnya. Hampir bisa dibilang kota yang tak pernah tidur. :)

      Delete
  2. ehh ada ding kang, di daerah Tanah Baru, Depok. Kalau jam 8 malam, silakan pilih pulang jalan kaki atau nginap rumah teman. Angkot, taxi, ojeg udah nggak beroperasi. Kalau pun ada, lamaa nunggunya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Naahh tuh ada. Bagus lah. Biar makin cepet orang-orang pulang ke rumah. Ga keluyuran malam. Hehe.

      Delete

Silakan tulis kesan anda di sini. :)