Saturday, January 12, 2013

[Mulang ka Garut 5] Dua Gadis Kecil

Dua gadis kecil. Usia yang satu sekitar 9 tahunan, dan yang satunya lagi mungkin setahun lebih muda darinya. Paras mereka mirip. Mungkin mereka kakak beradik. 

Rambut mereka yang pirang terbakar matahari, agak basah oleh hujan. Sandal karetnya yang lusuh, kotor oleh tanah basah. Nampak cipratan tanah yang mulai mengering pada tumit dan betisnya. Masih terlihat hujan dari balik kaca jendela. 

Kondektur bis nampaknya sudah mengenal mereka. Kedua gadis kecil itu menumpang bis ini tanpa biaya. 

Dengan malu-malu, gadis yang paling kecil duduk di jok sebelah saya yang memang kosong. Saya sunggingkan senyum. Saya pindahkan ransel ke pangkuan saya, lalu mempersilahkannya duduk. Gadis yang lebih besar berdiri disampingnya. Si gadis kecil nampak mengantuk dan tertidur di samping saya. Kepalanya tersandar ke pundak saya, rambutnya yang basah menempel di lengan baju saya. 

Mau kemana sebenarnya mereka? 

Tiba-tiba, dua orang penumpang di jok depan saya berdiri dan hendak turun dari bis. Melihat jok yang kosong, gadis yang lebih besar pelan-pelan menghampirinya lalu duduk di sana. 

Gadis itu menemukan sebutir permen jahe di atas jok itu. Ia memungutnya dan membukanya. Lalu, ia menggigitnya. Saya kira ia langsung memakannya. Ternyata tidak. 

Gadis itu menggigitnya, membagi permen kecil itu jadi dua. Lalu, dia mendekati gadis kecil yang tidur bersandar di tangan saya. Ia membangunkannya. 

Si kecil pun terbangun. Gadis yang lebih besar menyodorkan potongan permen itu padanya. Si kecil meraihnya. Memasukkannya pada mulut mungilnya. Lalu, pelan-pelan kelopak matanya mulai kembali terpejam. 

Bahkan mereka pun berbagi! Ya, mereka berbagi sebutir permen yang mungkin tak kan sempat sampai ke lambung mereka. 

Melihat mereka berdua, ada gerimis di hati saya. Sementara, hujan di luar menyisakan basah pada dedaunan. 

Terima kasih gadis-gadis kecil. Siang ini kalian memberi pelajaran berarti. Memberi. Berbagi. 


Gambar diambil dari sini.


04 November 2011,
Rashid Satari 

#perjalanan Garut - Bandung


Comments
4 Comments

4 komentar:

  1. tidak perlu menunggu kaya tuk berbagi....
    terimakasih, Kang Ochid berbagi kisah ini
    sederhana, namun tertancap di hati :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Super sekali! Justru berbagi itulah yg membuat manusia menjadi semakin kaya. Kaya budi, kaya materi.

      Terima kasih kembali.:)

      Delete
  2. naahh kan itu juga dari kang ochid quote-nya...

    *samsul (sami-sami sawangsulna) yaa kang hihihi

    ReplyDelete

Silakan tulis kesan anda di sini. :)